Ziarah kubur atau ziarah wali merupakan tradisi yang memiliki makna mendalam dalam Islam. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal, ziarah kubur juga mengingatkan kita akan kematian dan kehidupan akhirat. Namun, seringkali kita melupakan adab-adab yang seharusnya dilakukan saat berziarah. Gus Ali Barqul Abid memberikan pesan penting tentang adab ziarah kubur yang perlu kita perhatikan.
Mulailah dengan Mengunjungi Orang Tua dan Leluhur
Menurut Gus Ali, ziarah kubur sebaiknya dimulai dengan mengunjungi orang tua atau leluhur yang telah meninggal. "Jangan sampai kamu ziarah sampai mana-mana percuma kalau orangtua dan leluhumu tidak pernah kamu kunjungi," pesannya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menghormati dan mengenang jasa-jasa orang tua dan leluhur kita. Pesan ini dari ayahandanya Kyai Imam Muhadi.
Membaca Doa Saat Ziarah
Saat berziarah, Gus Ali menyarankan setelah uluk salam, permisi. Doa yang dianjurkan adalah:
"Assalamu 'alaikum ya ahlal qubur, antum salafuna wa nahnu khalfukum, wa inna wa iyyakum laqadiun, irji'u ila rihaalikum, fa innahu waqtu al-ziyaarah."
Artinya: "Selamat sejahtera atas kalian, wahai penghuni kubur, kalian adalah pendahulu kami dan kami adalah pengganti kalian, dan kami akan menyusul kalian, kembalilah kepada tempat istirahat kalian, karena ini adalah waktu ziarah."
Doa ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga mengingatkan kita bahwa suatu saat kita pun akan menyusul mereka.
Berdoa untuk Orang yang Dikunjungi dan Hajat Pribadi
Gus Ali juga menekankan pentingnya berdoa untuk orang yang dikunjungi. Selain itu, jangan lupa untuk memanjatkan doa atas hajat kita kepada Allah. "Setelah wudhu atau dari toilet langsung ziarah, jangan mampir-mampir atau berbelanja," pesannya. Hal ini menunjukkan keseriusan dan kesucian niat dalam berziarah.
Ziarah Berkelompok
Jika ziarah dilakukan secara berkelompok, Gus Ali menyarankan agar setiap anggota rombongan diberikan kesempatan untuk berdoa dalam hati (sirr) dengan keperluan masing-masing setelah berdoa berjamaah. Ini memastikan bahwa setiap orang memiliki waktu untuk merenung dan memohon kepada Allah sesuai dengan kebutuhan pribadinya.
Hindari Ziarah pada Malam 11 Hijriyah
Gus Ali juga mengingatkan untuk kalau bisa tidak melakukan ziarah pada malam 11 bulan Hijriyah. Menurut pesan ayahandanya, Kyai Imam Muhadi, pada malam tersebut para wali berkumpul di tempat Sultan Aulia Syech Abdul Qadir Al Jailani, ratunya wali. Ibaratnya biar ketemu dengan tuan rumahnya.
Kesimpulan
Ziarah kubur adalah ibadah yang penuh makna jika dilakukan dengan adab yang tepat. Dengan mengikuti pesan Gus Ali Barqul Abid, kita dapat memastikan bahwa ziarah kita tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga membawa manfaat spiritual yang besar. Mulailah dengan mengunjungi orang tua dan leluhur, bacalah doa yang dianjurkan, berdoalah untuk orang yang dikunjungi dan hajat pribadi, serta hindari ziarah pada malam 11 Hijriyah. Dengan demikian, ziarah kubur kita akan lebih bermakna dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi kita semua untuk melakukan ziarah kubur dengan adab yang benar. Aamiin.
Posting Komentar untuk "Kyai Ali Barqul Abid, Adab Ziarah"