Pertemuan Pertama dengan Romo Kyai Imam Muhadi

Saya masih jelas mengingat momen pertama bertemu Al Mursyid Romo Kyai Imam Muhadi. Saat itu, kami duduk-duduk di buk (jembatan) sebelah barat makam belakang Masjid Pilang. Masjid masih sepi, hanya diisi beberapa orang sepuh. Kami diberitahu acara baiatan akan dimulai pukul setengah 4 sore, karena Kyai dan Mbah Toyib masih dalam perjalanan.  

Kedatangan Sang Guru
Tak lama kemudian, dari arah utara muncul becak membawa dua penumpang sepuh. Penumpang sebelah kanan mengenakan surban, sementara yang kiri memakai peci putih sambil memangku koper kulit. Kami langsung berdiri, yakin itu adalah guru yang dinanti. Penumpang kanan—berpostur lebih besar—mengangguk dan tersenyum seolah mengajak kami mengikuti. Sedangkan penumpang kiri yang lebih kecil berkata, “Ayo dik…”. Kami pun lari kecil mengikuti becak, tak berani mendahului, lalu masuk ke masjid.  

Suasana Baiatan Pertama
Masjid sudah penuh, didominasi orang tua. Kami—sekitar sepuluh anak SMA—termasuk yang termuda. Tak lama, datang rombongan teman yang biasa ikut pengajian malam Jumat di kediaman Pak Yadi, Jl. Semeru Durisawoo Nologaten. Saat itu, tahun 1990-an, kami masih siswa SPK (calon perawat) yang diutus Pak Yadi untuk ikut baiatan di Masjid Pilang Surodikraman. Beliau mengatakan Romo Kyai Imam Muhadi adalah guru sejati, sementara dirinya hanya perantara. Kami waktu itu belum paham maksudnya, tapi tetap menjalankan perintah.  

Perjalanan Setelah Baiatan
Sejak saat itu, kami rutin ikut baiatan di Masjid Pilang untuk bertemu guru. Tradisi ini bertahan hingga kini, tetap dilaksanakan setiap Senin Kliwon setelah Ashar. Beberapa tahun kemudian, kelompok anak muda semakin banyak. Baiatan pun diadakan terpisah di Masjid Balungputat, lalu pindah ke Masjid Cekok, dan sekarang di Masjid Ngunut serta Semanding Jenangan.  

Penerus Estafet Spiritual
Romo Kyai Imam Muhadi dan Mbah Toyib telah wafat. Estafet kepemimpinan baiatan dilanjutkan oleh Kyai Ali Barqul ‘Abid (Gus Ali) sebagai mursyid penerus. Pengalaman ini menjadi kenangan berharga tentang awal perjalanan spiritual kami di bawah bimbingan para guru thoriqoh.

Foto hasil lukisan karya Bagas @mass.damar

Posting Komentar untuk "Pertemuan Pertama dengan Romo Kyai Imam Muhadi"