Sorogan: Metode Pengajaran Khas Pesantren di PP. Manba'ul 'Adhim

Pesantren telah menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Nusantara, dan salah satu icon khas dari pesantren adalah metode pengajaran sorogan. Di Pondok Pesantren Manba'ul 'Adhim (PPMA), sorogan dilakukan setiap hari, baik setelah sholat subuh berjamaah maupun setelah sholat asar.

Metode sorogan ini melibatkan pengajaran kitab-kitab klasik, seperti Al Qur'an, Manqib Nurul Burhan, dan Al Barzanji. Dalam metode ini, santri-santri akan membaca kitab-kitab tersebut secara bergantian, sementara pengajar akan memperhatikan dan memberikan koreksi jika diperlukan.

Metode sorogan ini memiliki beberapa kelebihan, salah satunya adalah dapat mengetahui tingkat kemampuan di setiap santri. Dengan demikian, pengajar dapat mempermudah meningkatkan kemampuan santri-santri tersebut. Selain itu, metode sorogan juga dapat membantu santri-santri untuk memahami dan menghafal kitab-kitab klasik dengan lebih baik.

Dalam pelaksanaannya, sorogan di PPMA dilakukan dengan sangat disiplin dan terstruktur. Santri-santri diwajibkan untuk hadir pada waktu yang telah ditentukan, dan mereka harus siap untuk membaca kitab-kitab yang telah ditentukan.

Dengan metode sorogan ini, PPMA dapat membantu santri-santri untuk mencapai tujuan mereka dalam mempelajari kitab-kitab klasik, serta membantu mereka untuk menjadi generasi yang lebih baik dan lebih berilmu.

Penulis: Lutfu

Posting Komentar untuk "Sorogan: Metode Pengajaran Khas Pesantren di PP. Manba'ul 'Adhim"