Kyai Najib Ajak Jamaah Pondok Pesantren Manba'ul Adhim Bagbogo Nganjuk Jaga Hubungan Spiritual dengan Guru dalam Haul dan Haflah Akhirusanah

Bagbogo, Nganjuk – 14 Februari 2025, Pondok Pesantren Manba'ul Adhim Bagbogo, Nganjuk, menggelar pengajian akbar dalam rangka Haul ke-23 Abah Kyai Imam Muhadi, pendiri pondok pesantren, sekaligus Haflah Akhirusanah. Acara ini diisi oleh Kyai Najib Muhammad Al-Iman, yang menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga hubungan spiritual dengan guru (Masyayikh) sebagai modal utama dalam menuntut ilmu dan meraih keberkahan hidup.

Dalam tausiyahnya, Kyai Najib menekankan tiga hal utama dalam Haul: doa, mendoakan, dan meriwayatkan atau mengenang
"Kita mengenang jasa-jasa Abah Kyai Imam Muhadi, mendoakannya, dan berusaha meneruskan perjuangannya. Doa dan cinta kepada guru adalah kunci utama," ujarnya. 
Kyai Najib juga mengingatkan jamaah untuk pandai-pandai mencari 'gondelan' (pegangan) dalam hidup, terutama dalam menjaga hubungan dengan guru. 
"Murid harus pintar-pintar mencari cara untuk terhubung dengan gurunya. Banyak kisah dari zaman Nabi hingga para wali yang menunjukkan bahwa modal cinta dan senang kepada guru bisa menyelamatkan," tambahnya.

Kyai Najib memberikan contoh menarik tentang seekor kodok yang berusaha menyemprotkan air ke api saat Nabi Ibrahim akan dibakar. Meski usahanya terlihat mustahil, Allah mencatat dan memberi ganjaran atas niat baik kodok tersebut. Sebaliknya, cicak yang memiliki pikiran kotor hingga kini dianggap sebagai hewan yang tidak disukai. 
"Ini menunjukkan bahwa niat dan usaha kita, sekecil apa pun, akan dicatat oleh Allah," jelasnya.

Beliau juga mengingatkan jamaah bahwa mengejar ilmu atau menyamai kemampuan guru adalah hal yang sulit, namun yang terpenting adalah rasa cinta dan senang kepada guru. 
"Modal seneng kepada guru, selebihnya biar Gusti Allah yang mengatur," pesan Kyai Najib. Ia menegaskan bahwa rasa cinta dan senang kepada guru akan menjadi penolong di akhirat kelak.
"Gaweo gurumu seneng, iku wis dadi modal Gusti Allah ridho." Ungkapnya.

Acara ini dihadiri oleh ratusan santri, alumni, dan masyarakat sekitar. Mereka antusias mendengarkan tausiyah Kyai Najib yang sarat dengan hikmah dan kisah-kisah inspiratif. Harapannya, melalui acara ini, semangat untuk menjaga hubungan spiritual dengan guru dan meneruskan perjuangan Kyai Imam Muhadi semakin menguat di kalangan santri dan masyarakat.

*Pondok Pesantren Manba'ul Adhim Bagbogo, Nganjuk

Posting Komentar untuk "Kyai Najib Ajak Jamaah Pondok Pesantren Manba'ul Adhim Bagbogo Nganjuk Jaga Hubungan Spiritual dengan Guru dalam Haul dan Haflah Akhirusanah"