Baiatan Thoriqoh Qodriyah wa Naqsyabandiyah an Nadliyah di Masjid Mathla'ul Anwar Banjarejo Dagangan Madiun merupakan kegiatan spiritual yang telah berlangsung sejak zaman Kyai Imam Muhadi. Kegiatan ini dilanjutkan oleh Kyai Amenan Zamzami dan sekarang dipimpin oleh Kyai Ali Barqul Abid.
Setiap Ahad Kliwon, kegiatan baiatan diadakan mulai pukul 10 pagi hingga setelah shalat Ashar. Di masjid ini, jamaah dari Kabupaten Madiun dan Waduk Takeran Magetan berkumpul untuk melakukan kegiatan spiritual ini. Sebelum pandemi Covid-19, jumlah jamaah mencapai 700-800 orang.
Kyai Ali Barqul Abid dalam pengajian sebelum baiatan mengemukakan pentingnya berbuat baik tanpa mengharapkan pujian atau imbalan. Beliau menekankan bahwa berbuat baik harus dilakukan dengan tulus dan hanya karena Allah SWT. Dengan demikian, hati akan menjadi hidup dan merasa senang melakukan kebaikan. Sebaliknya, jika melakukan kemaksiatan, hati akan merasa salah dan susah.
Kyai Ali Barqul Abid juga menekankan bahwa melakukan kebaikan harus menjadi kebiasaan dan dilakukan dengan istiqomah. Beliau mengingatkan bahwa kebaikan harus dilakukan tidak hanya ketika ada orang lain yang melihat, tetapi juga ketika sendirian.
Dalam pengajian tersebut, Kyai Ali Barqul Abid juga membahas tentang pentingnya menjaga hati dan jiwa. Beliau menekankan bahwa hati dan jiwa harus dijaga dari segala bentuk kemaksiatan dan kejahatan, dan harus dipelihara dengan melakukan kebaikan dan berdzikir kepada Allah SWT.
Kegiatan baiatan Thoriqoh Qodriyah wa Naqsyabandiyah an Nadliyah di Masjid Mathla'ul Anwar Banjarejo Dagangan Madiun merupakan kegiatan spiritual yang sangat penting bagi jamaah. Kegiatan ini membantu jamaah untuk meningkatkan kesadaran spiritual, menjaga hati dan jiwa, serta melakukan kebaikan dan berdzikir kepada Allah SWT.
Pada kesempatan ini, Kyai Ali Barqul Abid menyampaikan bahwa baiatan kali ini merupakan baiatan terakhir untuk tahun ini. Beliau juga meminta maaf atas kesalahan dan kekurangan yang telah dilakukan. "Saya mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang telah saya lakukan. Saya berharap kita semua dapat memulai kembali dengan hati yang bersih dan jiwa yang suci setelah bulan Selo," kata Kyai Ali Barqul Abid.
Selain itu, Kyai Ali Barqul Abid juga menyampaikan permohonan doa dan restu bagi semua jamaah. "Saya titipkan panjenengan semua, keluarga njenengan semua, orang yang panjenengan sayangi pada Gusti Allah, semoga ditingkatkan ibadahnya, dimudahkan di dalam alam usaha, diberikan keselamatan kesehatan, umur berkah," kata Kyai Ali Barqul Abid.
Pada akhirnya, Kyai Ali Barqul Abid mengundang semua jamaah untuk hadir di pondok pesantren Manba'ul Adhim haul Kyai Imam Muhadi dan haflah Akhirusanah pada tanggal 14 Februari. "Saya mengundang semua jamaah untuk hadir di pondok pesantren Manba'ul Adhim haul Kyai Imam Muhadi dan haflah Akhirusanah pada tanggal 14 Februari. Semoga kita semua dapat berkumpul kembali dalam keadaan yang lebih baik dan lebih suci," kata Kyai Ali Barqul Abid.
Posting Komentar untuk "Menghidupkan Hati yang Mati, Pesan Spiritual Kyai Ali Barqul Abid, Baiatan TQN-A Banjarejo Dagangan Madiun "